SKETSAMALANG.COM – Berawal dari hobinya menyantap buah durian, mantan Walikota Malang, Moch. Anton, kini beralih menjadi tukang belah durian. Namun kondisi tersebut justru disyukuri oleh pria yang akrab disapa Abah Anton ini.
“Alhamdulillah kita harus bersyukur atas nikmat-nikmat yang diberikan oleh Allah. Karena seperti yang kita lihat, sekarang saya lebih banyak melayani masyarakat yang datang kesini untuk membeli durian,” ujarnya saat ditemui di kebun dan cafe durian Abundacio.
Abah Anton menunjukkan buah Durian Montong yang paling banyak diminati pecinta durian, Sabtu (13/11/2021). Foto: Agus N.
Diceritakan Abah Anton, sekitar tahun 2000 ia mulai menanam pohon durian di lahan yang sebenarnya merupakan lahan tanaman buah jeruk. Karena ia melihat selain potensi yang cukup besar, tanaman durian juga lebih mudah dalam perawatan dan tidak memerlukan biaya besar.
“Jadi saya mengajak warga sekitar untuk mencoba menanam tanaman durian, ternyata berhasil. Karena setelah 5 tahun menanam durian, sudah membuahkan hasil. Dari situ akhirnya masyarakat banyak yang menanam durian,” ungkapnya.
Dari kegemarannya menyantap durian, ia ingin mewujudkan sebuah varian buah yang memang diminati masyarakat baik kalangan bawah maupun kalangan atas. Terlebih buah durian memang sangat favorit sekali di tengah masyarakat.
“Saya lihat baik durian lokal maupun durian montong sangat diminati masyarakat,” ujarnya.
Disebutkan Abah Anton, di kebun durian miliknya yang berada di lahan seluas 4 hektar dan berlokasi di Desa Tegalweru, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang ini total ada 400 pohon durian yang ditanam.
“Ada sekitar 7 varietas durian yang kita tanam diantaranya durian montong, durian kunir, durian bawor dan durian matahari,” sebutnya.
Menurutnya, tanaman buah durian yang ia tanam tidak mengenal musim sehingga bisa dipanen setiap hari sepanjang tahun. Karenanya ia mampu menjual sekitar 500 buah durian setiap hari.
Selain memanen dari kebun sendiri, Abah Anton juga menerima hasil panen durian dari warga sekitar untuk dijual kembali.
“Jadi kita memberdayakan warga lingkungan sekitar dengan cara menerima hasil panen mereka untuk kemudian dijualkan,” akunya.
Terkait harga, Anton mematok harga mulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu per buah tergantung berat dan jenis buah durian.
“Kalau dihitung, omset dalam satu hari melalui pembelian buah durian ini bisa mencapai 60 juta,” akunya.
Dalam mengurus sekaligus menjalankan usaha buah duriannya tersebut, ia dibantu oleh 21 karyawan. Namun demikian, selama ini Abah Anton tidak pernah merasa malu atau canggung untuk ikut terjun langsung melayani para pembeli. Bahkan tidak jarang ia ikut memilihkan buah durian yang terbaik bagi para pembeli yang datang ke Abundacio.
“Setiap hari kalau tidak ada agenda lainnya, saya pasti datang kesini ikut melayani pembeli yang datang,” pungkasnya. (Agus N)
(Visited 392 times, 1 visits today)