SKETSAMALANG.COM – Berada dalam kondisi pandemi Covid-19 tak menyurutkan semangat para guru dan siswa SMKN 6 Malang untuk tetap berinovasi. Terbukti, sebuah mobil listrik Ex Katana Ge-1 berhasil mereka buat dengan memanfaatkan mobil rongsokan yang sudah lama terbengkalai.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas dan Pendidikan Lingkungan Hidup, Dr. R. Fatah Nasikh A., M.Pd., Adv.Dipl.Man.(H.R), mengatakan mobil listrik Ex Katana Ge-1 merupakan salah satu program pendidikan lingkungan hidup di SMKN 6 Malang yang telah dicanangkan oleh Kepala Sekolah Drs. Sidik Priyono.

“Alhamdulillah saat ini tim SMKN 6 Malang dari teknik Ototronik yang dipimpin Bapak Irfan berhasil mengembangkan mobil listrik. Merubah mobil Katana dari sistem engine konfensional yang menggunakan bahan bakar bensin menjadi mobil listrik yang bisa berjalan dengan menggunakan tenaga listrik,” ujarnya, Rabu (24/11/2021). Sebelumnya kami juga sudah pernah melaksanakan pengembangan penerapan sel surya untuk sepeda motor listrik, imbuhnya.
Sementara itu, Drs.Irfan Hamdani S.ST,. mengatakan, sesuai dengan namanya, mobil listrik ini dulunya merupakan mobil Katana yang sudah lama terbengkalai atau bisa dikatakan sudah menjadi rongsokan. Daripada dibuang, Irfan bersama tim kemudian mencoba mengubahnya menjadi mobil listrik.
“Kami awalnya ada kesulitan untuk praktek mobil listrik sehingga kami berinisiatif untuk merubah mesin mobil ini menjadi mobil penggerak motor listrik agar bisa dipakai praktek oleh para siswa,” ucapnya.

Lebih lanjut dikatakan Irfan, dalam proses pembuatan mobil listrik ini, ia terpaksa memotong bagian body mobil dan mengurangi cat pada mobil yang tadinya cukup banyak untuk mengurangi berat mobil. Karena salah satu hal yang mempengaruhi daripada kendaraan adalah berat dari kendaraan itu sendiri.
“Jadi dengan mengurangi massa kendaraan, diharapkan mampu mengoptimalkan tenaga listrik yang dihasilkan oleh motor listrik,” terangnya.
Dijelaskan, agar bisa berjalan mobil listrik Ex Katana Ge-1 ini ditenagai oleh 6 buah baterai . Dimana dalam sekali melakukan pengisian baterai dibutuhkan waktu selama 8 jam jika kondisi baterai benar-benar dalam keadaan kosong.
“Dalam percobaan, setelah baterai terisi penuh, mobil listrik ini mampu menempuh jarak sekitar 20 km dengan kecepatan maksimal 60 km / jam di jalan yang lurus,” terangnya.

Karena masih dalam proses uji coba, maka yang dipakai adalah baterai biasa sehingga mobil harus sering di charge sebab kemampuan menyimpannya masih terbatas. Tapi nanti kalau memang memungkinkan baterainya bisa diganti dengan baterai yang lebih bagus sehingga kemampuan menyimpan bisa lebih besar dan bisa digunakan dalam jarak yang lebih jauh lagi.
Diakui Irfan, dalam proses pembuatan mobil listrik yang berlangsung selama tiga bulan tersebut, ia tidak terlalu banyak mengalami kendala. Hanya saja ada beberapa komponen seperti motor driver yang harus diimpor langsung dari China sehingga harganya mahal.
“Untuk merakit mobil listrik Ex Katana Ge-1 kami berkolaborasi dengan siswa ototronik sehingga menghasilkan mobil yang nanti bisa mereka gunakan untuk praktek. Kedepan mobil listrik ini masih akan terus dibenahi agar bisa lebih sempurna lagi,” tandasnya.

Sementara itu salah satu siswa, Syech Gindo, mengaku bangga SMKN 6 sudah bisa membuat mobil listrik. Apalagi yang dipakai adalah mobil bekas yang sudah lama tidak terpakai.
“Selama ini kami kalau praktik hanya menggunakan mobil konvensional berbahan bakar bensin. Tapi sekarang kami sudah bisa praktik dengan mobil listrik Ex Katana Ge-1,” ucapnya. (Agus N)