Puluhan Tahun Gatot Bikin Gado-gado Rasa Hotel Bintang Lima

SKETSAMALANG.COM – Bagi kamu pecinta kuliner enak di Kota Malang, tak afdol rasanya kalau belum mencicipi gado-gado racikan Pak Gatot yang berlokasi di Jalan Dr. Sutomo, Blimbing, Kota Malang. Selain rasanya yang enak, harganya juga tergolong ramah dikantong.
Diceritakan, meskipun sebenarnya Gatot berasal dari wilayah Tlogosari Kabupaten Malang. Namun dirinya sudah merantau dan berjualan gado-gado di Kota Malang sejak tahun 1976.
“Bisa dibilang saya berjual gado-gado sudah 45 tahun lamanya. Mulai dari berjualan dengan membawa pikulan di daerah Pecinan Pasar Besar Kota Malang, hingga sekarang bisa berjualan dipinggir jalan menggunakan motor,” akunya.
Disampaikan pria kelahiran 1952 ini, proses untuk membuat dan menjual gado-gado memang tidak mudah, butuh perjuangan setiap hari yang melelahkan. Di mana dia selalu bangun pukul 02.00 WIB, untuk memasak lontong, kemudian dilanjutkan berbelanja di pasar. Baru pukul 07.00 WIB selesai memasak gado-gado, kemudian berangkat dari rumah di Mergan Lori dan berjualan di Jalan Dr. Sutomo.
Pak Gatot bersama istri berjualan Gado-gado di di Jalan Dr. Sutomo, Blimbing, Kota Malang. Foto : IST
Pak Gatot bersama istri berjualan Gado-gado di di Jalan Dr. Sutomo, Blimbing, Kota Malang. Foto : IST

“Untungnya saat ini sudah menggunakan sepeda motor. Dulu, waktu di Pecinan masih menggunakan sepeda pancal dan pikulan,” ucapnya.

Baru tahun 1992 saya mulai berjualan di Jalan Dr. Sutomo Kota Malang hingga saat ini, dengan mengambil tempat di ujung Jalan Dr. Sutomo tepatnya di bawah pohon mahoni,” sebutnya.
Meski dijajakan di pinggir jalan dan di atas sepeda motor, namun kualitas rasa gado-gado buatan Pak Gatot tidak kalah dengan buatan hotel bintang lima. Bahkan pada tahun 2002, gado-gado buatannya sempat meraih juara saat tampil di lomba cipta menu nusantara di Universitas Negeri Malang (UM).
Di usia yang sudah tidak muda lagi, Gatot setiap hari berjualan mulai pukul 09.00 WIB bersama istri. Banyak pelanggan setia yang setiap hari membeli gado-gado yang dibuatnya, mulai masyarakat biasa hingga pejabat.
“Sekelas Wali Kota Malang juga sering membeli gado-gado buatan saya. Selain itu, orang-orang Pemkot Malang juga sering datang ke tempat ini,” ujar Gatot.
Meski menjadi kuliner terenak dan disenangi masyarakat, Gatot mengaku hanya menjual secara di Jalan Dr. Sutomo. Hal ini dilakukan hingga saat ini karena dia tidak menggunakan handphone untuk melayani pembeli.
“Bingung saya kalau harus nutul-nutul layar handphone. Karena tidak bisa, ya jualannya begini saja tidak ikut Gofood atau aplikasi yang lain,” terang Gatot.
Sementara itu, salah satu pelanggan Budi Hartono mengatakan, dia sudah menjadi langganan Pak Gatot sejak masih berjualan di Pecinan Kota Malang. Mulai saat itu hingga saat ini, rasa gado-gado yang dijual Pak Gatot tidak pernah berubah.
“Baik bumbu kacang, emping melinjo, sayuran, kerupuk, hingga sambal yang dibuat masih seperti saat pertama kali saya beli dulu. Gado-gado Pak Gatot tidak kalah dengan masakan hotel bintang lima,” pungkas Budi. (ANC)

Penulis

(Visited 202 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *