SKETSAMALANG.COM – Kampung Wonosari Go Green yang berlokasi di Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang terus menjadi jujugan sejumlah kampung tematik dari berbagai daerah di Indonesia untuk belajar. Tak terkecuali dari Kampung Sejahtera Mandiri (KSM).
Ketua rombongan, Sobirin menyebutkan, ada lima perwakilan KSM dari Kota Tangerang yang saat ini melakukan study tour ke Kampung Wonosari Go Green. Mereka adalah KSM Kampung Darling, Kampung Jahe, Kampung Anthurium, Kampung Anggur, dan Paguyuban UMKM Karawaci.
Disampaikan Sobirin, kehadiran mereka ke kampung Wonosari Go Green selain untuk silaturahmi juga sekaligus untuk belajar. Sebab selama ini kampung Wonosari Go Green dikenal sebagai kampung yang bersih, layak huni dan patut dijadikan contoh untuk pembangunan kampung-kampung tematik yang ada di Indonesia.
“Kehadiran kami ke sini merupakan inisiasi dari kami sendiri sebagai penggiat sekaligus sebagai kampung KSM dari Kota Tangerang. Kami ingin mendapatkan wawasan baru dari Kampung Wonosari yang juga merupakan kampung binaan dari Ir Bambang Irianto,” ujarnya, Rabu (12/1/2021).
Menurutnya, banyak ilmu yang mereka pelajari dari Kampung Wonosari. Terutama manajemennya yang sangat luar biasa khususnya di dalam menyambut tamu.
“Kami bisa merasakan sendiri penyambutan yang sangat luar biasa layaknya menyambut tamu sekelas menteri yang datang. Inilah yang menjadi sangat terkesan dan mungkin juga akan kami replikasikan di kampung kami di kota Tangerang,” akunya.
Selain itu kondisi kampungnya juga luar biasa bersih. Bahkan sepanjang kunjungannya ke Wonosari ini sama sekali tidak ditemukan sampah yang tercecer.
“Ini menjadi contoh yang sangat baik sekali buat kami semua. Semoga kami bisa mengikutinya,” ucapnya.
Lebih lanjut Sobirin menuturkan, kondisi kampung Wonosari Go Green saat ini tidak bisa dilepaskan dari andil besar Ir Bambang Irianto selaku pembina kampung tematik di Indonesia yang berhasil merubah mindset warganya.
“Bagi saya, Pak Guru Ir Bambang Irianto merupakan sosok yang komplit. Dimana antara ucapan dan kenyataan yang beliau alami itu benar-benar nyata,” tuturnya.
Ilmu yang disampaikan oleh pak Bambang adalah satu nilai yang sangat luar biasa dan akan menjadi satu hal yang baik manakala orang mau menerimanya.
“Buat kami, Pak Bambang adalah ‘Is the best’ sebagai guru dalam membangun lingkungan kami sehingga menjadi kampung yang layak huni,” tandasnya.
Sementara itu, Ir. Bambang Irianto selaku pembina lingkungan tingkat nasional memyebutkan, Kampung tematik yang datang hari ini dari Kota Tangerang adalah kampung yang sudah menjadi Kampung Sejahtera Mandiri (KSM) yang telah ditetapkan oleh Kota Tangerang dan sudah dilaunching oleh Kemenko PMK RI. KSM adalah kampung yang tau masalah-masalahnya, tau potensi-potensinya sehingga mampu mengatasi masalahnya dengan potensi yang dimiliki secara mandiri.
“Jadi kampung-kampung ini merupakan kampung tematik yang sudah produktif dan sudah berpenghasilan untuk warganya. Ada yang bergerak didalam bidang persampahan, ada yang di UMKM, ada yang di budidaya anggur. Mereka ini termasuk kampung-kampung yang terbaik dari Kota Tangerang,” ungkapnya.
Namun demikian, mereka ini merasa masih ada yang kurang didalam membangun kampung. Apalagi mereka melihat Wonosari Go Green yang baru bergerak 2 tahun, tapi sudah menjadi kampung wisata yang memiliki standar nasional. Bahkan sudah bisa menerima tamu VVIP setingkat Bupati, Walikota, Gubernur dan Menteri.
“SOP tata cara menerima tamu inilah yang mereka belum pernah mendapatkan. Bagaimana etika sopan santu dari warga Wonosari dalam menerima tamu. Itu merupakan pelajaran yang luar biasa bagi mereka sehingga mereka ingin mendalaminya,” ujar Bambang.
Berikutnya, Wonosari adalah kampung yang sangat bersih, kampung yang menuju zero waste sehingga tamu yang datang akan kesulitan menemukan sampah yang berserakan. Ini tidak gampang, apalagi persoalan sampah merupakan persoalan yang paling krusial didalam lingkungan hidup. Tetapi di Wonosari Go Green warganya mampu menunjukkan bahwa every time, every where is clean.
“Itu yang akan merek coba terapkan di Tangerang. Mengingat persoalan sampah di Tangerang merupakan persoalan yang krusial dimana pemerintah kota dan masyarakat berjuang mati-matian bagaimana mengatasi masalah sampah,” terangnya.
Hal menarik lainnya dari kampung Wonosari Go Green adalah terkenal sebagai kampung lansia tapi mampu bergerak secara signifikan menjadi kampung yang sangat bersih dan kreatif sehingga layak untuk dikunjungi. Di kampung ini juga mempunyai grup musik Dewi Godong yang beranggotakan Ibu-ibu lansia. Ada juga warga yang hobi gowes meskipun usianya sudah diatas 60 tahun tapi mereka masih punya kekuatan untuk bersepeda.
“Rata-rata kampung yang warganya mayoritas lansia selalu mengeluh bahwa lansia dianggap sebagai suatu masalah. Tetapi di Wonosari, lansia justru menjadi potensi. Karena itulah perwakilan KSM Kota Tangerang datang kesini selama 3 hari 2 malam khusus untuk belajar di Wonosari,” tuturnya.
Disebutkan, Kampung Wonosari maupun Tangerang ini sama-sama kampung yang dibina Ir. Bambang Irianto sehingga ia berharap kampung Wonosari juga bisa belajar dari kelebihan-kelebihan kampung KSM dari kota Tangerang yang hadir pada hari ini.
“Besok mereka akan kita ajak lagi untuk datang ke kampung tematik yang sudah Go Nasional yang terletak di Kabupaten Lumajang yaitu kampung Karambah dan Kampung Lempening. Harapannya kampung-kampung di Tengerang ini bisa mendapatkan wawasan yang lebih luas,” pungkasnya.