Sketsamalang.com – Wakil Ketua Umum VII DPP Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI), Adi Dharma mendorong mahasiswa untuk terjun dalam dunia properti melalui jalur digital. Hal ini disampaikannya dalam talk show bertajuk “Unlocking Business Opportunities Amidst Global Economic Shifts and Digital Transformation” di Gedung Kuliah Bersama, Universitas Negeri Malang (UM), Kamis (18/9/2025).
Menurut Adi, pemasaran berbasis teknologi membuka ruang besar bagi generasi muda untuk ikut terjun dalam dunia properti.
“Adik-adik mahasiswa bisa masuk lewat TikTok, Instagram, membuat website, bahkan aplikasi. Di Jawa Timur saja ada 700 pengembang, dan satu pengembang bisa punya dua hingga tiga proyek. Itu semua butuh dukungan digital marketing,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Adi juga berpesan agar mahasiswa tidak hanya melihat perubahan global sebagai tantangan, tetapi juga peluang.
“Kuncinya, sering-sering berkumpul secara produktif, belajar dari siapa saja, dan berani mengambil peluang di era digital,” tuturnya.
Lebih lanjut, dalam talkshow tersebut, Adi Dharma juga membagikan perjalanan hidupnya yang penuh inspirasi. Ia mengisahkan bagaimana dirinya yang berstatus yatim sejak kuliah, tetap mampu meniti karier di dunia properti hingga mencapai posisi puncak.
Lulusan Teknik Arsitektur ITS tahun 2001 itu memulai langkah dengan melamar ke sejumlah perusahaan properti, sebelum akhirnya berani membangun bisnis sendiri.
“Dulu saya hanya mengandalkan gaji karyawan untuk ditabung. Dari situ, saya bisa mengembangkan usaha hingga 31 unit rumah, kemudian 51 unit, dan pada tahun keempat berhasil membuka perumahan dengan 232 unit di Gresik,” ungkapnya.

Adi menekankan bahwa merintis bisnis membutuhkan target yang jelas, kesabaran, serta kemauan untuk terus belajar.
“Dimana pun ditempatkan, jalani. Ikut orang, ada targetnya. Sambil menabung, sambil ambil ilmunya,” pesannya.
Ia juga mengungkap pentingnya membangun kemitraan sehat dengan berbagai pihak, seperti yang dijalankannya bersama CEO Turen Indah Grup H. Mahkrus, pengusaha properti Andi Harun, serta Teguh Wahyudi pengusaha sukses di Jepang.
“Dalam bisnis, kuncinya adalah saling mengerti. Kalau partner memahami, kita bisa lebih kuat,” tambahnya.
Selain berbicara mengenai kiprah pribadinya, Adi juga menyinggung kondisi perekonomian Indonesia. Meski pertumbuhan ekonomi melambat ke angka 4,87 persen, menurutnya sektor properti tetap menjanjikan karena kebutuhan rumah yang masih tinggi.
“Backlog ketersediaan rumah mencapai 10 juta unit. Permintaan terus tumbuh, baik untuk rumah tinggal, rumah kost, maupun villa. Industri kost di Malang contohnya, berkembang pesat dan menjadi peluang besar bagi generasi muda,” tandasnya.
Acara ini turut dihadiri Rektor UM, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd., Direktur Network & Retail Funding PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, serta Bendahara Umum APERSI Jatim.
Bersamaan dengan talk show tersebut, UM juga menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN). Kolaborasi ini bertujuan memperkuat literasi keuangan di kalangan mahasiswa sekaligus membuka akses terhadap layanan perbankan modern.