SKETSAMALANG.COM – Kondisi pandemi covid-19 yang melanda hingga saat ini, memaksa guru untuk menjalankan pendidikan jarak jauh. Dalam situasi ini, teknologi digital memiliki peran penting dalam memungkinkan guru untuk melakukan pengajaran jarak jauh (daring) menggunakan aplikasi teknologi baik untuk komunikasi sinkron maupun asinkron.
Sayangnya para tenaga pengajar, terutama pengajar bahasa Mandarin di kota Malang sering mendapatkan kendala dalam pembelajaran bahasa Mandarin secara daring. Selain itu, ada banyak tenaga pengajar yang sudah memahami beberapa platform Media Pembelajaran Kreatif (MPK) tetapi belum bisa menerapkannya dengan baik.
Melihat kondisi ini, Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin Universitas Ma Chung menggelar Pelatihan Penggunaan MPK Bahasa Mandarin sebagai Bahasa Asing bagi Tenaga Pengajar di Kota Malang.
Ketua pelaksana sekaligus Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Ma Chung, Dr. Daniel Ginting, S.S.,M.Pd.,mengatakan, dalam memberikan pengajaran secara daring harus ada yang namanya pendekatan sinkronik dan ansikronik. Pendekatan sinkronik dapat dilakukan salah satunya melalui zoom.
Sedangkan pendekatan asinkronik brarti pembelajaran atau materi-materinya diberikan secara learning manajemen sistem. Seperti melalui google Classroom, dimana anak-anak bisa mengakses materi kapan saja.
“Jadi materinya diberikan lebih dulu lewat google Classroom. Baru nanti ketemunya di zoom untuk fokus mengerjakan tugas. Sehingga tidak perlu mengulangi materi lagi,” jelasnya saat ditemui di lokasi pelatihan di Santika Hotel, Senin (20/12/2021).
Menurutnya, karena masih dalam kondisi pandemi sehingga peserta pelatihan dibatasi sekitar 20 orang saja. Tenaga pengajar bahasa Mandarin yang mengikuti pelatihan ini merupakan tenaga pengajar dari berbagai jenjang pendidikan mulai dari pendidikan PAUD sampai pendidikan menengah.
“Kegiatan ini baru pertama kali kami selenggarkan. Nanti kita evaluasi, kalau hasilnya baik maka akan kita agendakan lagi,” sebutnya.
Disampaikan Daniel, meskipun pelatihan hanya berlangsung selama sehari tapi materi yang disampaikan cukup beragam. Diantaranya materi multimedia pembelajaran bahasa, pedagogi pembelajaran bahasa, MPK Berbicara dan Membaca plus Praktik, MPK Mendengar dan Menulis plus Praktik serta, MPK Evaluasi pembelajaran (Wordwall, Quiziz, PPT, Slido).
Selain dirinya, ada pula pemateri yang lain yaitu Yohanna Nirmalasari, S.Pd., M.Pd., Vincentius Valiandy Jiuangga,S.Kom., MTCSOL, Anggrah Diah Arlinda, S.S.,MTCSOL dan Dhatu Sitaresmi, S.S.,MTCSOL
Sementara itu salah satu peserta, Afrilia, mengaku sangat senang bisa mengikuti pelatihan tersebut. Sebab banyak materi-materi baru yang ia dapatkan dari para pemateri.
Terlebih di sekolahnya di SMK Multimedia Tumpang, selama pandemi pembelajaran dilakukan secara daring. Sehingga ia sebagai pengajar dituntut untuk bisa menvisualisasikan pembelajaran secara visual.
“Dari pelatihan ini banyak materi baru yang kami peroleh terutama yang terkait dengan prinsip-prinsip pembelajaran media kreatif. Seperti prinsip koherensi bagaimana cara siswa mengambil atau menerima pembelajaran tersebut secara keseluruhan,” pungkasnya. (ANC)