SKETSAMALANG.COM – Perumda Tirta Kanjuruhan menanggapi sorotan Dewan terkait penyertaan Modal dan Kontribusi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Malang.
Pasalnya, anggaran penyertaan modal tersebut menutupi biaya-biaya pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), untuk realisasi pemasangan SR baru di wilayah Malang Selatan.
Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Kanjuruhan, Syamsul Hadi mengatakan, dipilihnya wilayah Malang Selatan tersebut karena ketika musim kemarau selalu kekeringan.
“SPAM ini kami bangun dengan menggunakan uang dari APBD sebagai penyertaan modal. Atau kita pinjam dulu nanti akan dibayar dari APBN, dari Kemen PUPR yang langsung ditransfer ke rekening kas daerah (Kasda),” ucapnya saat menghadiri rapat kerja PWI Malang Raya, Jumat (17/6/2022).
Menurutnya, dengan menggunakan penyertaan modal 2021, Perumda Tirta Kanjuruhan tengah membangun sistem SPAM. Dengan enam tandon dari sumber air di desa Segaran berkapasitas 150 liter per detik. Yang diproyeksikan untuk kebutuhan air bersih di wilayah Sumbermanjing dan Gedangan.
“Sudah ada 1500 pelanggan di sana. Saat ini satu tandon sudah selesai tinggal lima tandon lagi yang nanti akan dibangun di Hardjokuncaran dan terakhir akan dibangun di Klepu,” sebutnya.
Dijelaskan, perencanaan seluruhnya Rp 126 miliar, berasal dana dari APBN melalui prosedur penyertaan modal. Dan sudah dilaksanakan senilai kurang lebih Rp 25 miliar, dimana Rp 5 miliar diantaranya adalah penyertaan modal dari daerah, yakni berupa dana talangan agar dari APBN bisa turun.
Sementara itu proyeksi pembangunan sistem SPAM di empat kecamatan, Bantur, Pagak, Donomulyo dan Kalipare kebutuhan dananya mencapai Rp 157 miliar.
“Tapi yang ini belum ada realisasi karena belum ada komitmen antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat,” terangnya.
Proposal perencanaan memang sudah dilakukan dan sudah diajukan ke pusat. Biasanya setelah ada tanggapan dari pusat, akan ada tim yang turun ke daerah.
“Disitulah nanti akan terjadi komitmen mana yang menjadi tanggungjawab daerah dan mana yang oleh pemerintah pusat,” terangnya.
Menurutnya pembangunan tandon di Desa Segaran merupakan tahap satu dari seluruh proyek SPAM Malang Selatan.
Untuk tandon di Desa Segaran yang memiliki kapasitas 1.000m3 akan didistribusikan ke 1.500 sambungan rumah warga masing-masing di desa Segaran, desa Sumberejo dan desa Sumbernanas.
“Air dari tandon ini diambil dari Sungai Kanigoro. Selanjutnya didistribusikan ke warga. Jika semuanya lancar tahun ini sudah dioperasionalkan,” ucapnya.
Samsyul menegaskan bahwa proyek SPAM di Malang Selatan ini salah satu upaya untuk mengatasi kekurangan air bersih di wilayah yang sering mengalami kekurangan air bersih, terutama saat musim kemarau.
“Bukan hanya Malang Selatan saja yang menjadi fokus pembangunan dengan sistem SPAM, Malang Utara pun juga menjadi sasaran Perumda Tirta Kanjuruhan untuk proyek ini yakni di wilayah Singosari, Pakis dan Jabung,” pungkasnya.