SKETSAMALANG.COM – Sivitas akademika Universitas Ma Chung, khususnya Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) kembali membuktikan kualitasnya. Tak tangung-tanggung, di penghujung tahun ini, seorang dosen dan seorang mahasiswa sukses menorehkan dua prestasi yang membanggakan.
Adalah Listo Nagamasda, mahasiswa angkatan 2018 ini baru saja menjuarai Lomba Poster Infografis 2021 Gempur Rokok Ilegal yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Malang bekerjasama dengan Kantor Pengawasan dan Pelayanan (KPP) Bea dan Cukai Tipe Madya Malang, di kategori mahasiswa. Kegiatan ini merupakan bagian dari usaha Pemkot Malang melakukan sosialisasi kepada masyarakat Kota Malang terkait peredaran rokok ilegal yang masih banyak dijumpai.
Menurut Listo, ada beberapa elemen yang perlu ia pertimbangkan sebelum membuat sebuah poster. Mulai dari pemilihan tema, isi, warna hingga dari sisi audiens.
“Sebenarnya ada beberapa tema poster, namun saya memilih sub-tema poster yaitu ‘Manfaat cukai untuk Pembangunan Daerah’,” jelasnya.
Disampaikan Listo, di dalam poster buatannya ia ingin memberikan infografis yang tidak membosankan, menarik, dan sepadat mungkin. Berisi informasi aktual, tulisannya singkat dan detail, serta perbandingan elemen teks dan visual yang seimbang. Kemudian dari sisi warna, Listo memakai warna yang menjadi identitas Bea Cukai dan mengadaptasi gaya flat illustration.
“Sisi audiens harus menjadi prioritas. Karena desain harus mengikuti gaya yang dapat diterima oleh rentang umur pemuda hingga dewasa. Apalagi nantinya poster yang ia buat akan dipasang di berbagai titik di Kota Malang,” ungkapnya.
Lebih lanjut, prestasi Listo ini ternyata juga diikuti dosen Program Studi DKV, Amar Ma’ruf Stya Bakti, M.Pd., yang ingin membuktikan kualitas pengajar DKV Universitas Ma Chung dengan menjuarai Lomba Logo Badan Pangan Nasional.
“Dua minggu saya mencari ide yang dapat mewakili konsep Badan Pangan Nasional,” aku Amar.
Ia mengusung konsep dalam bentuk gambar daun yang merepresentasikan pangan, bentuknya kuncup yang menyatakan kebaruan, berkelanjutan, serta harapan untuk pemenuhan pangan bagi rakyat Indonesia secara mandiri dan berdaulat.
“Ada kesan bentuk checklist yang merepresentasikan pilar ketahanan pangan berupa ketersediaan keterjangkauan pemanfaatan yang akan dilaksanakan oleh BPN serta merepresentasikan kualitas pangan yang didistribusikan ke seluruh Nusantara,” terangnya.
“Kemudian warna hijau tua dan muda untuk melambangkan pangan, serta kuning dari sinar matahari yang melambangkan sumber energi,” sambungnya.
Disebutkan, ini bukan prestasi nasional Amar yang pertama. Beberapa kali dosen yang satu ini menyabet gelar juara dari berbagai sayembara logo yang diadakan oleh beberapa kementerian dan perhelatan tingkat nasional.
“Sejak 2017 saya sudah gemar mengikuti lomba logo, untuk mengasah kreatifitas dan menyalurkan ide,” pungkasnya.