Sketsamalang.com – Indonesia kembali diwarnai prestasi dari ranah layar kaca. Film yang disutradarai Kimo Stamboel, Abadi Nan Jaya, sukses meraih posisi pertama di lima negara, termasuk Indonesia dan Turki. Film ini telah ditonton oleh lebih dari 11,4 juta penonton di Netflix seluruh dunia.
Abadi Nan Jaya alias The Elixir menjadi penanda kembalinya Kimo Stamboel sebagai penulis film bergenre gore setelah sedikit meredupnya Badarawuhi di Desa Penari (2024).
Walaupun bukan film zombie pertama di Indonesia, banyak penonton menilai Abadi Nan Jaya sebagai film zombie lokal pertama yang digarap secara optimal.
Kimo Stamboel, yang berperan sebagai sutradara sekaligus salah satu penulis skenario bersama Agasyah Karim dan Khalid Kashogi, berhasil memadukan unsur survival thriller dengan folklor khas Indonesia.
Sinopsis Abadi Nan Jaya
Film yang diproduseri oleh Edwin Nazir ini, mengambil lata belakang di sebuah desa terpencil di sekitar Yogyakarta.
Abadi Nan Jaya bercerita tentang keluarga pemilik usaha jamu tradisional ternama bernama Wani Waras. Kedamaian desa tersebut berubah menjadi kekacauan ketika sebuah ramuan eksperimental menimbulkan wabah misterius yang mengancam nyawa warga.
Sadimin (Donny Damara), kepala keluarga sekaligus pemilik Wani Waras, awalnya berniat menciptakan jamu keabadian. Namun, percobaan yang gagal membuat ramuannya justru mengubah warga menjadi mayat hidup haus darah.
Sebelum kejadian itu, Sadimin sempat berencana menjual bisnisnya yang sedang merugi. Namun setelah merasakan efek luar biasa dari jamu temuannya, ia mengurungkan niat tersebut.
Konflik keluarga pun ikut memanas, terutama antara Sadimin dan putrinya, Kenes (Mikha Tambayong), yang kecewa atas keputusan sang ayah menikahi sahabatnya sendiri. Ketegangan keluarga itu berpuncak ketika kondisi Sadimin memburuk dan menjadi sumber penyebaran wabah mematikan di desa.

Pemeran
Film ini dibintangi oleh jajaran aktor ternama Indonesia, seperti Donny Damara, Mikha Tambayong (sebagai Kenes), Eva Celia (sebagai Karina), Dimas Anggara, Marthino Lio, dan Kiki Narendra.
Make Up Efek yang Mendukung
Bagian tata rias juga menarik perhatian banyak penonton. Dilansir dari Liputan6.com, Astrid sebagai lead makeup artist film Abadi Nan Jaya, mengaku harus memutar otak untuk “mendandani” lebih dari 200 pemeran zombie.
Ia mencari cara agar produksi berjalan lancar dan efisien.
“Gimana nih caranya produksi berjalan dengan lancar dan efisien, apa yang harus kulakukan?” kata Astrid.
Ia menjelaskan bahwa pemeran yang disorot dari jarak dekat mendapatkan detail makeup yang sangat rumit.
Proses pengubahan satu karakter manusia menjadi zombie yang mengerikan bahkan bisa memakan waktu hingga tiga jam.
“Tiga jam,” ujar Dony Damara sebagai Sadimin dalam video promosi yang diputar saat konferensi pers.
Menariknya, Astrid terinspirasi oleh corak tanaman kantong semar saat membuat desain makeup zombie Sadimin agar terlihat lebih hidup.
Dengan pencapaian luar biasa ini, Abadi Nan Jaya tak hanya menegaskan kemampuan sinemaIndonesia dalam menggarap genre horor dan zombie, tetapi juga membuktikan bahwa cerita lokal dengan sentuhan budaya dan kreativitas tinggi mampu menarik perhatian dunia.
Keberhasilan film ini menjadi bukti bahwa industri perfilman Indonesia terus berkembang, menghadirkan karya-karya yang tak kalah saing dengan produksi internasional.






