Film Pangku, Angkat Fenomena Sosial Kopi Pangku di Pantura

Sketsamalang.com – Pangku menjadi salah satu film yang paling dinantikan pada tahun 2025. Film ini merupakan debut produksi dari Reza Rahadian, aktor ternama Indonesia yang kini menjajal peruntungan baru di balik layar.

Ide film ini muncul ketika Reza melakukan syuting di daerah Pantura sekitar tahun 2020 dan menyaksikan langsung fenomena banyaknya warung kopi pangku di kawasan tersebut.

Meski bukan kali pertama menyutradarai, Pangku menandai debut Reza sebagai sutradara film panjang. Sebelumnya, ia telah sukses sebagai aktor peraih Piala Citra, serta sempat menggarap film pendek Sebelah (2011), serial mini Sementara, Selamanya (2020), dan terlibat dalam film Wanita Tetap Wanita (2013).

Film Pangku resmi merilis teaser trailer dan poster yang mengangkat kisah getir perempuan di jalur Pantura pada 8 September 2025 yang lalu.

Cuplikan film Pangku dari trailer. (YT CGV) 

Ceritanya berpusat pada Sartika (Claresta Taufan), seorang perempuan muda yang tengah hamil dan meninggalkan kampung halamannya demi masa depan anaknya.

Ia kemudian bertemu Maya (Christine Hakim), pemilik kedai kopi yang digambarkan menjadi sosok baik yang membantunya dikala susah.

Namun akhirnya Maya membujuk Sartika untuk bekerja menyuguhkan kopi sambil menemani pelanggan.

Nantinya akan muncul karakter Hadi (Fedi Nuril) yang akan menjadi bagian penting dalam kisah hidup Sartika.

Fenomena Kopi Pangku

Warung kopi di jalur Pantura dahulu dikenal bukan hanya menjual minuman, tetapi juga menawarkan “teman duduk” bagi pelanggan.

Fenomena tersebut kini memang jarang ditemukan, tetapi masih meninggalkan jejak sosial yang menarik untuk diangkat ke layar lebar.

Dilansir dari Tempo. co, Reza Rahadian menjelaskan, “Film Pangku membawa kisah tentang perjuangan perempuan yang bertahan hidup dengan menjadi pelayan kopi pangku tanpa banyak pilihan. Di film ini, kita akan melihat perjuangan dua perempuan, Sartika dan Maya yang sama-sama saling ‘memangku’ meski masing-masing berada dalam kesulitan hidup mereka,” jelasnya.

Produser Arya Ibrahim juga menambahkan bahwa kopi pangku sering kali dipandang negatif, padahal bagi sebagian perempuan, hal itu menjadi satu-satunya cara untuk bertahan hidup.

Film Pangku dijadwalkan tayang pada 6 November 2025, dan diharapkan menjadi karya yang tidak hanya merepresentasikan perjuangan perempuan, tetapi juga membuka pandangan baru terhadap sisi lain kehidupan sosial di Indonesia.

Prestasi Film Pangku

Meski belum resmi tayang di publik, film Pangku sudah lebih dulu menorehkan prestasi internasional dengan memenangkan program HAF Goes to Cannes, bagian dari rangkaian acara Hong Kong Asia Film Financing Forum ke-23 (HAF23) yang digelar pada 17–19 Maret 2025 bersamaan dengan Hong Kong International and Television Market (Filmart).

Film ini juga akan dipresentasikan di Festival Film Cannes 2025. Keberhasilan tersebut menjadi kebanggaan tersendiri bagi Reza Rahadian karena film panjang perdananya mampu meraih penghargaan internasional dan menjadi representasi film Indonesia di kancah global.

Reza menyutradarai Pangku dengan menggandeng Felix K. Nesi, penulis naskah yang dikenal lewat karya-karya kritisnya, termasuk novel Orang-Orang Oetimu.

Felix merupakan pemenang Kompetisi Novel Dewan Kesenian Jakarta 2018 serta penerima Penghargaan Sastra dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2021. Bersama Felix, Reza berhasil merealisasikan Pangku yang diproduksi oleh Gambar Gerak, rumah produksi milik Reza Rahadian dan Arya Ibrahim.

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *