Sketsamalang.com – Sebagai bentuk tindak lanjut pengembangan riset pesantren dan dukungan terhadap kemandirian lembaga pendidikan Islam. Tim dosen Farmasi dan Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menyelenggarakan pelatihan pembuatan sabun cair bagi para ustad dan ustadzah Pondok Pesantren Azmania Ponorogo, di Laboratorium Teknologi Farmasi UMM, Rabu (8/10/2025)
Pelatihan ini merupakan respon terhadap antusiasme peserta Workshop (WS) sebelumnya yang menginginkan pendampingan lanjutan dalam pengolahan hasil riset menjadi produk yang bermanfaat langsung bagi pondok. Produk sabun cair yang diformulasikan dalam kegiatan ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan kebersihan, khususnya sabun cuci piring dan peralatan makan di lingkungan pesantren.
Dalam sesi pelatihan, peserta diperkenalkan pada prinsip-prinsip ilmiah pembuatan sabun cair, mulai dari pemilihan bahan aktif dan tambahan, aspek keamanan produk, hingga standar mutu higienitas. Peserta kemudian melakukan praktik langsung di bawah bimbingan tim dosen Prodi Farmasi-Apoteker UMM.
“Pelatihan ini merupakan wujud nyata kolaborasi antara akademisi dan masyarakat. Kami berupaya menjembatani hasil riset yang sudah dilakukan agar tidak berhenti di laboratorium, melainkan dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan di lingkungan pesantren,” tutur Apt. Amaliyah Dina Anggraeni, M.Farm, dosen Farmasi UMM selaku panitia penyelenggara kegiatan.

Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UMM, Dr. Hidajah Rachmawati, M.Kes., Apt., menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan tersebut. Menurutnya, pelatihan ini menjadi bukti nyata komitmen UMM dalam menjembatani dunia akademik dengan kebutuhan riil masyarakat.
“Kami sangat mengapresiasi kolaborasi antara Farmasi-Apoteker UMM dan pesantren. Kegiatan seperti ini mencerminkan semangat dakwah bil ‘ilmi — berdakwah melalui ilmu. Dosen Farmasi dan apoteker tidak hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga memberdayakan masyarakat agar mandiri dan berdaya guna,” ujar Dr. Hidajah.
Kegiatan semacam ini menjadi bagian dari pengabdian UMM yang menekankan implementasi ilmu farmasi untuk pemberdayaan masyarakat. Melalui pelatihan ini, para ustad dan ustadzah dapat memahami prinsip dasar formulasi sabun cair serta peluang pengembangannya sebagai produk mandiri pesantren.
Para peserta menunjukkan antusiasme tinggi sepanjang kegiatan berlangsung. Mereka aktif berdiskusi, mencoba formulasi sendiri, dan merencanakan replikasi pelatihan bagi santri di pesantren.
“Kami sangat bersyukur dapat mengikuti kegiatan ini. Ilmu yang kami peroleh sangat aplikatif dan bermanfaat untuk kebutuhan pondok, khususnya dalam menjaga kebersihan lingkungan secara mandiri,” ungkap salah satu peserta.
Pelatihan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat Prodi Farmasi dan Apoteker UMM yang berfokus pada edukasi, kesehatan, dan kemandirian ekonomi berbasis sains farmasi. Ke depan, tim berencana mengembangkan pelatihan serupa untuk produk higienitas ramah lingkungan seperti sabun batang, detergen, dan antiseptik berbahan alami.






