Sketsamalang.com – Pembangunan Rumah Susun (Rusun) tiga lantai Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) senilai Rp 16 milyar segera rampung. Dengan progres pembangunan mencapai 98 persen.
Hal ini ditegaskan usai kunjungan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, S.I.P., di Rusun yang berlokasi di Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jumat (17/10/2025).
Dalam kunjungannya, Menteri PKP, Maruarar Sirait mengaku cukup puas dengan hasil pembangunan rusun UNITRI yang tidak lama lagi akan selesai. Hanya saja masih ada sedikit kendala yang perlu segera diselesaikan, salah satunya masalah listrik yang hingga kini belum teraliri listrik.
“Tapi kami sudah bicara dengan PLN agar bisa segera dibantu,” ujarnya.
Menteri PKP berharap, dengan adanya rusun ini mahasiswa Unitri bisa bertambah semangat dalam belajar.
“Karena itu brarti program negara bagi kampus bisa dirasakan,” tuturnya.

Sementara itu, Rektor UNITRI, Prof. Dody Wirawan Irawanto, SE., M.Com., Ph.D, menjelaskan, untuk pendanaan pembangunan rusun sepenuhnya bantuan dari Kementerian PKP senilai kurang lebih Rp16 milyar.
“Ini hasil perjuangan dari seluruh elemen Yayasan dan Universitas, sejak 2016 kita sudah memperjuangkan ini. Alhamdulillah pembangunannya cukup lancar, sudah 98 persen selesai,” urainya.
Karena itu Prof Dody mengaku optimis pembangunan rusun Unitri sesuai dengan rencana akan diserahterimakan di akhir tahun ini. Kemudian bulan Januari tahun depan ditargetkan sudah mulai bisa ditempati.
“Karena mungkin tadi bisa dilihat kekurangannya lebih banyak pada infrastruktur di kamar, seperti furniture, dan segala macam. Tadi juga sudah ditepon langsung PLN-nya untuk mensegerakan koneksivitas dari listriknya,” ungkap Rektor.

Menurut Prof Dody, peruntukan rusun ini lebih difokuskan untuk asrama mahasiswi. Karena Unitri juga punya program jangka panjang untuk mengembangkan kampus di daerah Wagir. Fakultas-fakultas yang mendukung seperti pertanian, peternakan, dengan jumlah lab lapangan yang sangat banyak, harus ditopang dengan prosedur yang memadai.
“Salah satunya dengan memberikan akomodasi yang terbaik bagi mereka,” ujarnya.
Dikatakan Prof Dody, pihak kampus juga sudah menghitung biaya tinggal di Rusun agar tidak memberatkan mahasiswa tapi juga bisa untuk operasional.
“Jadi ada subsidi dari kampus maksimal sekitar 40 persen,” pungkasnya.
Sebagai informasi, rusun Unitri ini dibangun tiga lantai dengan luas bangunan 2146,8 m². Memiliki 43 unit hunian dengan total kapasitas 168 orang. Termasuk unit hunian untuk difabel.






