SKETSAMALANG.COM – Ratusan difabel berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan membuat Batik ciprat diatas kain sepanjang 500 meter. Bertempat di Alun -Alun Tugu pemecahan rekor MURI Batik Ciprat ini diikuti 500 orang difabel dari Malang Raya, Blitar dan Pasuruan.
Ketua pelaksana, Dandim 0833/Kota Malang Letkol Kav Heru Wibowo Sofa S.H. M. Han, mengatakan kegiatan pemecahan rekor MURI ini dalam rangka HUT ke -77 TNI, Hari Batik Nasional dan Hari kesehatan jiwa sedunia.
Dalam sambutannya, Dandim 0833/Kota Malang menyampaikan, hari ini menjadi bagian dari salah satu sejarah kota Malang dalam pemecahan rekor MURI. Melalui pembuatan batik ciprat oleh ratusan rekan-rekan Difabel Malang Raya.
“Kita semua tahu, batik merupakan warisan dunia yang berasal dari Indonesia. Seiring berjalannya waktu banyak pengrajin batik berinovasi salah satunya batik ciprat,” sebutnya.
Menurut Dandim, batik ini sangat unik apalagi yang membuat adalah saudara-saudara kita para Difabel. Untuk itulah dengan berbagai potensi yang dimiliki, Forkopimda kota Malang bersama dengan segenap jajaran kepala dinas instansi maupun swasta, menjadikannya sebagai momentum untuk menegaskan kepedulian dan memperkuat solidaritas bersama.
Disebutkan, kegiatan ini selaras dengan tema HUT ke-77 TNI yakni TNI adalah mitra dan dengan menjadikan kesehatan mental untuk semua difabilitas global.
“Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesediaan MURI yang telah memberikan kesempatan dan berkenan hadir di tengah-tengah kita. Dengan membawa semangat untuk menegakkan pilar-pilar kebanggaan nasional bangsa Indonesia agar kita mampu dan mau menghargai karya bangsa,” tuturnya.
Dandim 038 berharap, kegiatan ini menjadi awal kebersamaan semua dalam membawa serta mengembangkan sikap saling peduli dalam kehidupan sosial masyarakat. Sehingga kebersamaan dan kegotongroyongan dalam memajukan kota Malang dapat benar-benar dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Sementara Wakil Walikota Malang,
Sofyan Edi Jarwoko mengaku sangat mengapresiasi kegiatan yang luar biasa ini. Menurutnya, membatik adalah asli budaya dan sejarah Indonesia yang dimiliki oleh bangsa ini.
Dan saat ini masyarakat bisa menyaksikan bersama bahwa para disabilitas pun mampu menunjukkan prestasi, kualitas dan karyanya dalam membatik.
“Sehubungan dengan hal itu, saya sampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada komandan Kodim Kota Malang dan Kapolresta Malang selaku ketua dan panitia yang sudah mempersiapkan kegiatan ini. Semoga kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan menjadikan contoh yang baik dan dapat terus dikembangkan di kemudian hari,” tandasnya.
Dandim 0833 bersama Forkopimda Kota Malang kemudian mencipratkan batik secara simbolis sebagai tanda acara dimulai.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Pangdivif 2 Kostrad diwakili oleh Aster Kasdivif 2 Kostrad Kolonel Inf Ade Rizal Muharram, Kasrem 083/Bdj Letkol Inf Ahmad Joni Toa, Kapolda Jatim diwakili Kombes Pol Asep Irpan Rosadi, Dan Skadron Udara 21 Wing 2 Lanud Abd. Saleh Letkol Pnb Sandhra Gunawan, S.Sos., M.I.Pol, Kapolresta Malang Kota diwakili oleh Kasat Binmas Polresta Malang Kota AKBP Barkah Jayadi, Dan lanal Malang di wakili oleh Ka. BK Lanal Malang Kapten Laut (K) Weko Prastowo, Kepala Dinas Sosial Jawa Timur Dr. Sukesi, Apt, Ketua DPRD Kota Malang I Made Rian Diana Kartika, Wakil Walikota Malang Sofyan Edi Jarwoko, Kepala Deputi BPJS Ketenagakerjaan Cab. Malang Sri Subekti, SE dan Para peserta difabel.